SHOLAT TAHAJUD BISA MENYEHATKAN TUBUH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dr. Moh Shaleh-pengasuh Klinik Terapi
Tahajud dan Trainer shalat Khusyuk-membagi pengalaman dan hasil
penelitiannya dalam sebuah buku tentang shalat tahajud yang bisa
menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu Terapi shalat Tahajud:
Menyembuhkan Berbagai Penyakit.
Dalam buku yang sudah terjual
ribuan copy ini, berangkat dari penelitian yang ia lakukan untuk tugas
disertasinya di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, Dr. Shaleh berhasil
menelaah, meriset dan mengungkap sisi ilmiah pengaruh shalat tahajud
terhadap kesehatan tubuh.
Menurutnya, shalat tahajud bisa
menimbulkan perubahan pada diri kita, yaitu hormon kortisol tidak
terlepas dari tubuh melampaui batas toleransi tubuh.
Di saat
stress kortisol terlepas dari tubuh melampaui batas toleransi tubuh.
Kortisol sendiri adalah hormon yang berfungsi mempertahankan integritas
tubuh, sifat responsif pembuluh darah dan volume cairan tubuh. Kelebihan
kortisol dapat menyebabkan hipertensi melalui stimulasi renin pada
sistem renin angiotensin.
Selain mengurai tentang pengaruh
stress terhadap kortisol, pria kelahiran Kediri 47 tahun lalu ini juga
membuktikan bahwa keikhlasan seseorang yang merupakan syarat mutlak
dalam beribadah (baca; tahajud), bisa diukur secara ilmiah.
“Sikap psikis dari konsep religius tentang ikhlas-tidaknya sebuah
tindakan memiliki hubungan dan pengaruh yang amat kental dengan proses
peningkatan kortisol tubuh. Ini semua bisa diuji dan dibuktikan secara
empiris lewat mekanisme kerja penelitian laboratorium paramedis,”
katanya.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa realitas fisio-biologis dan psiko-biologis berhasil diintegrasikan dan membuktikan bahwa:
Pertama, terdapat perbedaan respons ketahanan tubuh imunologik kelompok
pengamal shalat tahajud antara Post I-Pre dan Post 2-Pre.
Kedua, shalat tahajud yang dilakukan secara tepat, khusyuk, ikhlas dan kontinu dapat menurunkan sekresi hormon kortisol.
Ketiga, shalat tahajud yang dilakukan secara tepat, khusyuk, ikhlas dan
kontinu dapat meningkatkan perubahan respons ketahanan tubuh
imunologik.
Keempat, kortisol yang oleh Carlson, penulis buku
Psyscology of Behavior, dan ahli lain digunakan sebagai tolak ukur stres
dan homeostasis tubuh, dalam penelitian ini kortisol juga dapat dipakai
sebagai indikator ikhlas. (h: 186-187)
Berangkat dari hal di
atas, tak salah bila Ust Abu Sangkan, trainer dan penulis buku Pelatihan
shalat Khusyuk mengatakan bahwa Dr. Moh. Shaleh adalah salah satu tokoh
yang sudah lama ditunggu oleh dunia Islam.
Dengan
ketekunannya menelaah hikmah shalat tahajud dari ilmu kedokteran, ia
telah melaksanakan apa yang diinginkan Al-Qur’an, yaitu bacalah (iqra),
lalu simaklah (wa-sma’u), lalu pikirkanlah (afala tatafakkarun), lalu
perhatikanlah (afala tubshirun) lalu teliti/risetlah (afala tandhurun),
dan ungkapkanlah (afala tatadabbarun).
“Langkah-langkah
demiikianlah yang dilakukan oleh Dr. Moh Shaleh dengan melakukan
penelitian ilmiah terhadap shalat tahajud,” kata Abu Sangkan kepada SC.
Selain itu, Abu Sangkan juga menyatakan bahwa apa yang telah dilakukan
oleh Dr. Shaleh dalam bukunya tersebut, merupakan awal dari bangkitnya
peradaban Islam yang telah lama terbenam oleh peradaban Eropa.
Akhirnya, buku yang telah dicetak sebanyak empat belas kali ini
merupakan buah karya yang turut menyumbang khazanah keilmuan kedokteran
dewasa ini.
Lebih jauh, buku yang terbagi menjadi 3 sub
pembahasan (Anatomi Sistem Kekebalan Tubuh Imunologik;
Psikoneuro-imonologi shalat Tahajud; dan Pengaruh shalat Tahajud
terhadap Peningkatan Respons Ketahanan Tubuh) ini juga berhasil menjawab
secara ilmiah-empirik kebenaran Hadist yang diriwayatkan HR turmudzi,
yaitu: “shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan
menghindarkan diri dari penyakit ..”
SUMBER : dikutip. com/2011/06/sholat-tahajud-bisa-menyehatkan-tubuh. html
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Related Posts:
0 komentar:
Posting Komentar